Bukankah kita sudah merdeka, benar bukan? Tapi perjuangan
tidak semata harus berhenti disana. Bodoh sekali orang yang berfikir bahwa
kemerdekaan itu berhubungan dengan berhentinya perjuangan hidup. Setiap hal
dalam hidup ini wajib dan harus kita perjuangkan. Sama halnya dengan cinta,
cinta harus kita perjuangkan. Meski Allah telah menjanjikan bahwa jodoh,
rejeki, hidup dan mati sudah dituliskannya dalam Kitab Lauhul Mahfush, bukan
berarti kita hanya berpasrah. Terus berjuang demi cinta...
***
Setelah berkali-kali telponku tak dihiraukannya semalam,
pada kesempataan yang kesekian kalinya telponku diangkat juga meski kuucapkan
salam berkali-kali tak dijawabnya. Entahlah mungkin dia jenuh dengan telponku
sehingga pada akhirnya diangkatnya namun dibiarkan dan didiamkannya. Benar
saja, setelah berkali-kali salamku tak dijawabnya dan berkali-kali pula aku
memanggilnya dia hanya terdiam membisu. Hingga akhirnya aku pun yang lelah dan ikut
terdiam, namun tak serta merta kututup telpon itu karena untuk diangkat saja
sudah perjuangan yang sangat berat. Aku hanya diam sambil mendengarkan musik
yang kuputar lewat laptopku. Sekilas tak begitu jelas terdengar percakapan
teman-teman sekosnya. Setelah lama tiba-tiba aku mendengar suara tawa yang
sangat kukenal. Ya itu suara bunda, suara tawa bunda yang lucu dan sangat khas.
Suara yang mampu membuat rasa kegalauan hatiku sekejap sirna. Akupun sedikit
ikut dalam suasana tawa mereka. Aku ingat sekali dulu ketika kami sering tertawa
bersama, aku sering memintanya untuk tertawa seperti itu, dan akupun sering
menirukan ketawanya itu meskipun tak pernah bisa sama persis.
Semangatku semakin tinggi saja untuk memperjuangkan cintaku
padanya. Aku g’mw kehilangan tawa itu, tawa yang mampu memberikan daya positip
pada diriku, tawa yang mampu memberikan semangat untuk lebih baik. Aku masih
terdiam dan terus saja mendengarkan segala percakapan bunda dengan teman-teman
sekosnya. Dari situ aku jadi sedikit tahu situasi yang dirasakannya ketika PPL
kemaren ataupun bagaimana keadaan yang dialaminnya pada KKN sekarang. Senang
rasanya meski bunda tak benar-benar berbagi padaku, mendengarnya berbagi dengan
teman-temannya saja sudah sangat berarti untuk saat itu.
Terimakasih sayang, aku senang mendengarmu bahagia. Bukan
aku mau merenggut kebahagiaanmu itu.Aku ingin kau kembali membaginya denganku.
Semoga KKNnya lancar sayang...semangat ^_^
No comments:
Post a Comment