Tanggal 25 Desember 2013 itu hari Natal, ya itu benar. Namun tanggal itu juga jadi sejarah perjalananku yang akan selalu kukenang. Bukan apa-apa hanya saja pada tanggal ini aku kembali menapaki tanah Jawa setelah kurang lebih 15 bulan kutinggalkan untuk mengejar studi dan mengumpulkan sedikit pundi-pundi untuk masa depan di tanah rantau. Tepatnya di pulau seberang atau tanah Borneo.
Setelah kurang lebih tujuh jam perjalanan dengan mobil
travel mini bus yang membawaku dari tanah Sangatta, kota kecil tempat tinggalku
di perantauan menuju ke Bandara Balikpapan. Kemudian dilanjutkan dengan naik
pesawat dari balikpapan ke Semarang. Pada akhrinya jam 7 tepat Waktu Indonesia
Barat (WIB) aku menapaki tanah jawa. Sunggguh perjalanan yang sangat
melelahkan. Sebenarnya penerbanganku lebih cepat dari yang yang dijadwalkan, di
tiketku harusnya jam 07:30 WIB namun setengah jam sebelumnya sudah sampai. Hal
ini tentu saja membuatku harus menunggu seorang yang menjanjikan menjemputku
untuk beberapa saat. Dialah sebab aku pulang, seorang yang selalu kurindui,
Vania.
Pikirku daripada lama menunggu di dalam bandara lebih baik
aku jalan sambil menunggunya di luar gerbang masuk bandara. Tak lama kulihat
sebuah motor yang dari jauh sudah kurasakan detak jantungku yang berdetak
semakin kencang. Ya itu Vania, ia menepati janjinya datang menjemputku di
bandara. Pertemuan kali pertama setelah beberapa bulan lamanya itu tak banyak
kata yang aku lontarkan, sebenarnya karena aku masih merasa kurang percaya benarkah
ini dia. Aku ikuti saja kemana ia akan membawaku, sempet aku berkata “ayo cari
makan dulu, laper”. Singkat jawaban Vania ia mau ke tempat temannya dulu
sebentar. Wajar saja aku kelaparan, perjalanan panjang membuat perutku kosong.
Setelah beberapa saat dari tempat temannya kami mencari makan. Karena hawanya
dingin dan kalau makan yang panas-panas berair sepertinya akan membuat badan segar
kembali jadi kuputuskan untuk mengajaknya makan soto. Sambil mengingat moment
dulu ketika makan soto bareng, meski dalam situasi, tempat dan waktu yang
berbeda.
No comments:
Post a Comment