Mesti kondisi belum begitu fit malam itu tetap saja
kupaksakan untuk keluar mencari kado ulang tahun untuk sahabatku yang akan
menikah. Musim pancaroba seperti sekarang ini memang sangat rentan seseorang
untuk sakit, entah karena flu, batuk bahkan demam. Sebenarnya aku sendiri sudah
cukup lama sakit. Ya semenjak kembali ke tempat rantau dari kampung halaman aku
jatuh sakit. Menggigil, demam, batuk pilek yang mengganggu kesehatanku selama
lebih dari 1 mnggu, hingga pekerjaanku yang seharusnya harus kukejar karena
satu minggu kutinggal ke kampung halaman meski terurungkan kembali untuk
dijamah. Tak apalah rasa sakit justru akan menjadi pembelajaran bukan,
bagaimana kita bisa lebih bersyukur ketika kita sehat.
Setelah bingung apa yang akan aku berikan untuk sahabatku,
akhirnya seseorang memberikanku ide “bagaimana kalau buku saja”. Aku langsung
terbuka pikirannya, “benar juga, buku bisa jadi hadiah yang mampu bertahan lama
untuk dikenang”. Aku pergi ke toko buku terdekat di daerahku. 10 menit
mengendarai motor akhirnya aku sampai di depan sebuah toko buku, Cahaya Bandung
namanya. Setelah kurang lebih setengah jam mencari ternyata pilihan koleksi
bukunya sedikit sekali, wajar saja kotaku masih kecil jadi untuk mencari
sesuatu seperti buku yang diinginkan masih sangat sulit karena itu juga sempat
beberapa kali aku harus memesan buku online untuk mencari referensi skripsiku.
Dan alhamdulillah setelah lama pencarian kutemukan juga buku yang tepat.
Judulnya juga kebetulan cocok dengan yang aku inginkan “Sebuah Kado Pernikahan”.
Tidak sia-sia aku mencari kado buku, meski koleksinya sedikit di toko ini
akhirnya kudapatkan juga apa yang aku cari.
Tak langsung beranjak setelah apa
yang kucari kudapatkan. Pikirku “mumpung di toko buku nyari-nyari buku bacaan
yang bagus”. Muter-muter sebentas ada buku yang cukup menarik, karya Ippo
Santoso yang terkenal judul bukunya 10 Jurus Terlarang. Terlihat dari judulnya
saja sudah cukup menarik, akhirnya kuputuskan untuk sekalian membelinya. Ketika
berjalan menuju kasir ada 1 lagi buku yang cukup membuatku tertarik. Buku
tentang tajwid, tatacara membaca Al Qur’an. Tanpa pikkir panjang kuambil
sekalian buku itu, paling tidak untuk bacaan merefrehs kembali ingatan tentang
bagaimana membaca Al Qur’an yang baik dan benar.
Cukup lama mencari-cari buku aku
dapatkan 3 buku yang salah 1nya akan kujadikan kado untuk sahabatku yang akan
menikah. Sahabatku yang 1 ini sahabat yang luar biasa. Aku mengenalnya sejak
sama-sama terjun di organisasi kemahasiswaan kampus BEM dan PMII. Namanya Wiwi
Widyana, dia perempuan, tapi perempuan yang sangat luar biasa, mesti terkadang
sikapnya masih kekanak-kanakan. Tapi itu dulu ketika awal-awal aku mengenalnya
sekarang ia sudah menjadi wanita yang anggun dan benar-benar bisa membagi waktu
antara organisasi dan akademik dengan baik. Bahkan meski keaktifanya di
berbagai kepengurusan organisasi kampus ia masih mampu menjadi mahasiswi yang
mempunya prestasi akademik diatas rata-rata.
cuman ditulis sebagai *seseorang* gitu?hahahaha
ReplyDeletesomeone spesial :D
ReplyDeletega ada yg spesial tentang aku di blog mas :p
ReplyDeletega ada yg spesial ttg aku di blog mas :p
ReplyDeleteada kok, ne baru aku tulis lagi de,,nnti malam ku upload, :D
ReplyDeletekok aku? mas gitu, hehe
ReplyDeletesalah ketik de,, :D
ReplyDelete