Thursday 1 August 2013

Puasa sebagai Media Pengendalian Diri

Bulan Ramadhan merupakan bulan yang penuh dengan berbagai keistimewaan dibandingkan dengan bulan-bulan yang lainnya. Salah satunya adalah dalam bulan ini segala amal ibadah seorang muslim akan dilipat gandakan berkali-kali lipat. Hal itu berarti bahwa dalam ritualitas tersebut seyogyanya dilaksanakan dengan penuh ketundukan kepada Sang Khalik oleh pemeluk agama “rahmatan li al-alamin” ini. Dalam bulan yang penuh barokah ini diharapkan menjadi sarana untuk dapat mendidik umat Islam hidup disiplin dengan menahan diri dari segala perbuatan yang melanggar hukum dan aturan-aturan yang ditetapkan Allah dan Rasul-Nya. Realitasnya kehidupan di dunia ini setiap orang tentu memiliki beragam harapan, keinginan atau kepentingan-kepentingan yang bersifat duniawi. Disisi lain, terdapat rambu-rambu mengenai upaya untuk merealisasikan keinginan dengan kepentingan dengan cara yang benar-benar diridhoi oleh Allah SWT.
Puasa tidaklah hanya sekedar menahan lapar dan dahaga, namun juga menghindari dari segala perkataan dan perbuatan  tercela. “Barang siapa tidak meninggalkan perkataan dusta dan perbuatan keji, maka tidaklah ada artinya disisi Allah dia meninggalkan makan dan minumnya” (HR. Al-Bukhari dari Abu Hurairah).
Mendisiplinkan diri untuk tidak melakukan perbuatan yang dilarang dibulan puasa ini seperti menahan lapar diwaktu siang hari, menahan diri dari perkataan yang kotor, berbohong dan perbuatan yang keji serta hal-hal yang dapat mengurangi nilai ibadah puasa merupakan suatu upaya untuk menjadikan sorang muslim “terbiasa” tanpa “terpaksa” yang pada akhirnya akan menjadikan pribadi yang lebih produktif.
Pembiasaan untuk bisa hidup secara seimbangan antara keinginan dan kepentingan yang tidak menyalahi dan bertentangan dengan aturan-aturan Allah di bulan puasa ini akan menciptakan pribadi muslim yang ta’at tidak hanya dibulan puasa ini namun di bulan-bulan lainnya yang akan menjadikan seorang muslim untuk mendapatkan gelar taqwa yang tertinggi disisi Allah.

No comments:

Post a Comment