Sunday 1 December 2013

Tak dipedulikan


Bukankah kita sudah merdeka, benar bukan? Tapi perjuangan tidak semata harus berhenti disana. Bodoh sekali orang yang berfikir bahwa kemerdekaan itu berhubungan dengan berhentinya perjuangan hidup. Setiap hal dalam hidup ini wajib dan harus kita perjuangkan. Sama halnya dengan cinta, cinta harus kita perjuangkan. Meski Allah telah menjanjikan bahwa jodoh, rejeki, hidup dan mati sudah dituliskannya dalam Kitab Lauhul Mahfush, bukan berarti kita hanya berpasrah. Terus berjuang demi cinta...
***

Setelah berkali-kali telponku tak dihiraukannya semalam, pada kesempataan yang kesekian kalinya telponku diangkat juga meski kuucapkan salam berkali-kali tak dijawabnya. Entahlah mungkin dia jenuh dengan telponku sehingga pada akhirnya diangkatnya namun dibiarkan dan didiamkannya. Benar saja, setelah berkali-kali salamku tak dijawabnya dan berkali-kali pula aku memanggilnya dia hanya terdiam membisu. Hingga akhirnya aku pun yang lelah dan ikut terdiam, namun tak serta merta kututup telpon itu karena untuk diangkat saja sudah perjuangan yang sangat berat. Aku hanya diam sambil mendengarkan musik yang kuputar lewat laptopku. Sekilas tak begitu jelas terdengar percakapan teman-teman sekosnya. Setelah lama tiba-tiba aku mendengar suara tawa yang sangat kukenal. Ya itu suara bunda, suara tawa bunda yang lucu dan sangat khas. Suara yang mampu membuat rasa kegalauan hatiku sekejap sirna. Akupun sedikit ikut dalam suasana tawa mereka. Aku ingat sekali dulu ketika kami sering tertawa bersama, aku sering memintanya untuk tertawa seperti itu, dan akupun sering menirukan ketawanya itu meskipun tak pernah bisa sama persis.



Semangatku semakin tinggi saja untuk memperjuangkan cintaku padanya. Aku g’mw kehilangan tawa itu, tawa yang mampu memberikan daya positip pada diriku, tawa yang mampu memberikan semangat untuk lebih baik. Aku masih terdiam dan terus saja mendengarkan segala percakapan bunda dengan teman-teman sekosnya. Dari situ aku jadi sedikit tahu situasi yang dirasakannya ketika PPL kemaren ataupun bagaimana keadaan yang dialaminnya pada KKN sekarang. Senang rasanya meski bunda tak benar-benar berbagi padaku, mendengarnya berbagi dengan teman-temannya saja sudah sangat berarti untuk saat itu.

Terimakasih sayang, aku senang mendengarmu bahagia. Bukan aku mau merenggut kebahagiaanmu itu.Aku ingin kau kembali membaginya denganku. Semoga KKNnya lancar sayang...semangat ^_^

No comments:

Post a Comment