Thursday 21 November 2013

Rusak


Dan benar saja, hari-hariku serasa tak ada artinya. Tak ada semangat mengejar target kegiatan harian yang sudah cukup lama biasa aku lakukan. Hanya di dalam kamar dengan seonggok barang-barang tentangnya dan semua bayangan-bayangan saat bersamanya. Tak kuniatkan puasa meski seharian tak satupun makanan yang kutelan. Sebuah penyesalan terhebat meski aku pernah mengalami kegalauan yang lebih berat dari ini.

Ketika kulihat postingan-postingannya di jejaring sosial, twitter dan facebook. Aku tertegun dan merasa semakin kacau. Dalam benakku pertanyaan besar menghantui langkahku untuk mencoba kembali menguatkan hati. “Apakah dia bahagia dengan hubungan yang seperti ini?”. Tak kuasa aku beranikan diri untuk hubunginya, meski hanya lewat pesan sms kuberanikan diri untuk menanyakan pertannyaan itu. Tak ada jawaban tapi pesanku kali ini dibalasnya dengan sesuatu yang semakin membuatku takut bahwa aku benar-benar akan dilupakannya. Aku tak kuasa menahan sedih dan gundah hati. Aku balas pesannya dengan ajakan untuk kembali rujuk. Namun tak juga dibalasnya.



Tuhan, maafkan aku karena aku belum bisa membagi rasa cintaku ini dengan benar. Aku masih sangat mencintainya melebihi apapun. Aku tak bisa kehilangannya, aku takkan mampu menjalani hari-hariku tanpa dirinya. Aku masih ingin berjuang bersamanya untuk mencapai cita-cita kami berdua. Aku masih ingin berbagi dengannya, berbagi ilmu, berbagi canda, tawa, bahagia maupun duka dan lara. Aku masih ingin mencintainya hingga maut akhirnya yang memisahkan kami. Ketika kami salah tegurlah kami Tuhan tapi jangan pisahkan kami saat ini. Ijinkan kami meraih kebahagiaan yang masih panjang rasanya untuk mampu kami capai jika engkau kehendaki.

Aku memang laki-laki yang seharusnya mampu tegar menghadapi segala cobaan lebih dari seorang perempuan. Namun aku takkan menyesal jika aku seperti ini karena orang yang benar-benar aku sayangi. Meski perjuanganku untuk kembali bersama mungkin tak sehebat dahulu ketika masih belia. Aku rasa dengan kedewasaan, kita akan mampu melalui ini dan aku yakin kita akan kembali lagi bersama. Aku ingin kisah ini tak hanya menjadi kisah klasik yang kenangannya akan sirna kala waktu menghempaskannya. Namun kisah ini harus hidup dan menjadi cerita perjalanan kita hingga mampu kita wariskan kelak. Amin

No comments:

Post a Comment