Friday 25 October 2013

Cinta Gila


Malam ini tak seperti malam-malam sebelumnya. Bukan karena tak ada bintang atau rembulan tak lagi mau membagi terangnya. Alamnya tetap sama dan hawanyapun sama saja, masih sedingin malam kemaren. Yang berbeda ada pada diriku, tak tenang, fikiran kemana-mana. Entah apa yang aku harus lakukan. Pikirku melayang dalam bayangan klise-klise kenangan seakan menghantui istirahat malam melawan lelahnya badan setelah aktifitas seharianku.

"Aku yang selalu merasa sendiri, kini semakin sendiri." Menyesal, ia aku sangat menyesal. Permasalahan sepele yang mampu menghadirkan tindakan emosional semata dariku yang kini kusebut labil. Tak kusangka akan seperti itu. Tak berkaca pada 23 tahun yang kusandang sebagai usiaku saat ini sejak kemaren. Namun sikap dan tindakanku belum mampu menyamai capaian usiaku sekarang yang tidak pantas bila harus disandingkan dengan kata "labil".

"Maafkan aku, ini salahku, tak seharusnya aku keterlaluan seperti itu." Ingin aku memulai sebuah percakapan kecil dari kalimat itu, sejak 1 jam setelah dia tak membalas pesanku namun keraguan membayangiku. Aku menunggunya mempertahankanku, menjelaskan kalau ini hanya kejutan yang memang sudah dari lama ia persiapkan untuk menyambut hari istimewaku, hari ulang tahunku. Dan "positif thinking" yang sempat aku pegang teguh 180 derajat berubah jadi keragu-raguan dan ketakutan. Prasangka buruk mulai mengacaukanku. Aku takut jalan ini yang memang selama ini dia tunggu. Jalan yang sedari dulu selalu kuhindari dan aku benci, namun olehku juga hari ini terjadi.

Dalam sela-sela waktu mengajarku aku sempatkan untuk menelepon ibunya. Awalnya aku ingin berbagi dengannya tentang masalah ini karena ia sosok yang bijak dan sudah banyak "makan asam garam" bagiku. Seolah tak terjadi apa-apa perbincangan panjang melarutkanku dalam keadaan, kami tertawa dan berbagi banyak hal dan aku tak mampu merusak senyum itu, tertawa yang lepas itu. Aku malah sadar kalau iapun sangat kesepian disana. Terlupa akan 1 hal malamnya aku kirim pesan ke ibu memberitahukan bahwa aku hari ini ulang tahun sekaligus meminta do'a padanya. Wajar saja selama ini aku tak pernah mendapat ucapan selamat ulang tahun dari keluargaku yang sebenarnya sangat aku dambakan. Dalam kesempatan yang berbeda kucoba pula untuk berbagi dengan pamanku. Namun lagi-lagi aku belum mampu untuk merusak indahnya suasana.

Kini entah apa yang harus aku lakukan...aku benci keadaan ini, aku benci diriku yang belum bisa ngemong dia dengan baik, aku benci jarak ini. Jujur aku masih sangat mencintainya. aku masih sangat merindukannya. Impian untuk bersama dengannya masih seperti dulu. Segala macam tentangnya pun kini tidak hanya di dalam pikiranku saja. Frogy boneka katak darinya surat-surat cinta dan bahkan cincin pertunangan kami kini selalu menemaniku mengarungi malam yang pilu.

Ya Allah... Dzat Yang Maha membolak-balikan hati, jika memang dia bukan ditakdirkan untuk menjadi pendamping hidup hamba. Jangan biarkan hati ini selalu merindukan kehadirannya. Bantulah hamba agar tidak memasukkan dia ke dalam pikiran dan hati hamba. Tundukkanlah pesonanya dari pelupuk mata hamba. Jangan biarkan dia mengukir dirinya pada setiap sudut hati hamba. Tukarlah kerinduan dan keinginan yang membelenggu ini dengan kasih sayang-Mu yang begitu suci dan murni serta meliputi semua makna dalam kasih sayang-Mu. Bantulah hamba agar dapat menyayanginya sebagai saudara seiman yang diikat tali ukhuwah Islamiyah. Yang akan menjadi perekat demi tegaknya Agama-Mu.

Ya Allah... Dzat Yang Maha Pengasih. Jika Engkau memang menciptakan dia untuk menjadi pendamping hidup hamba. Tolong bantu satukan hati kami. Bantu hamba untuk mencintainya. Bantu dia untuk mencintai hamba. Tanpa melebihi cinta hamba kepada-Mu. Kepada Rasul Mulia-Mu dan Jihad di Jalan-Mu. Anugerahkan pada hamba nilai kesabaran, niat tulus dan kebulatan tekad untuk menaklukkan hatinya.

Selimuti dirinya dengan kasih sayang-Mu yang Maha Luas tanpa batas.
Agar dia mampu mengerti dan menerima hamba apa adanya.
Untuk belajar saling mengisi dan melengkapi kekurangan serta bertahan dalam kebaikan.

Ya Allah... Dzat Yang Maha Penyayang. Tumbuhkan keyakina agar kami menjadi pasangan yang ikhlas berbagi suka dan duka. Semata-mata hanya dalam bingkai harapan akan Ridha-Mu. Ajari hamba mencantinya agar hamba semakin dekat kepada cinta-Mu. Tuntunlah langkah hamba menuju cahaya-Mu yang Abadi. Ajari hamba kesabaran dan kesetian kepada syariat-Mu. Didalam masa penantian ini. Sampai saat yang telah Engkau tetapkan bakal tiba waktunya.

Amin Ya Rabbal 'Alamin.

No comments:

Post a Comment